Menu

More on this category »

Monday 11 April 2016

Focus Group Discussion RUMAH PELANGI INDONESIA


Pride Indonesia Sobat semua masih ingat kah dengan isu keberagaman yang sering lalu lalang diberbagai media baik nasional maupun international ? Lika – Liku perkembangan mengenai isu keberagaman dan  LGBT+ tidak dapat dilepaskan dari beberapa aktifis aktifis muda yang terus menggali mengani isu keberagamaan LGBT di lingkungan masyarakat secara luas , tak hanya sampai disitu perdebadan mengenai apa dan siapa masyarakat minoritas tersebut terus dibahas di beberapa kalangan . Akankah keberadaan itu akan diakui ? Akankah keberadaan tersebut akan terus menjadi isu keberagamaan di masyarakat itu sendiri ? banyak pertanyaan yang mencuat dan selalu ada menyingung isu tersebut , tak di pungkiri beberapa teman minoritas dalam LGBT+ kerap mendapat perlakuan ‘ berbeda ‘ dari masyarakat hanya karena mereka itu ‘ berbeda ‘ dari yang lain serperti LGBT+ yang pada hakikat nya semua manusia itu sama  . Untuk mendukung kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan kegiatan seperti diskusi mengenai isu keberagaman yang didukung juga diberimaksud memberi ilmu tentang perbedaan apa itu Orientasi sexual , Apa itu gender , dan Apa itu bahasa Ketubuhan , semua pertanyaan itu dapat di jawab dalam ilmu SOGIEB ( Sexual Orientation Gender Identity Boedly )
         

Salah Satu LSM yang mengadakan kegiatan berbentuk FGD                                          ( Focus Discusion Group ) dengan tema SOGIEB  adalah Rumah Pelangi Indonesia , siapa yang tak kenal dengan LSM  Rumah Pelangi Indonesia, LSM yang diketuai oleh Stanley Osyaviva dengan Konselor Oriel Calosa mengadakan kegiatan diskusi terbuka dengan peserta FGD dari  beberapa orang mahasiswa dari Psikologi dan FKM dari beberapa universitas ternama di kota Semarang tersebut mengadakan diskusi FGD pada Minggu ( 10/4/16) di salah satu kafe di Semarang .  
         Diskusi berjalan dengan sangat interaktif mengenai materi SOGIEB ,  jalannya materi diawali dengan Pre-test yaitu pemberian beberapa pertanyaan yang dimaksud kan untuk menguji beberapa jauh para peserta FGD paham mengenai orientasi sexual , gender dan tubuh. Pada sesi perkenalan dibawakan oleh ketua RPI yaitu stanley Osyaviva untuk diberi sedikit gambaran umum apa sih SOGIEB itu dan  apa yang membuat tiap orang berbeda mulai dari Orientasi sexual hingga orang itu sendiri . untuk memperjelas materi SOGIEB RPI juga mendatangkan teman transgender bernama Jessica yang memiliki kemampuan tidak kalah dengan teman teman RPI lainya dalam hal membawakan materi mengenai Keberagaman Sexualitas manusia secara kupas tuntas , beliau juga dikenal sebagai sosok yang keibuaan , bagi teman teman RPI lainya itu dengan sifat yang sangat dekat seperti keluarga sendiri.

         Kegiatan FDG yang diselenggarakan oleh RPI tidak hanya sampai materi SOGIEB tetapi yang tidak kalah seru mengenai bahasan yang tidak banyak dibahas oleh banyak LSM lain karena materi tersebut hanya bisa di bawakan oleh orang yang sudah memumpuni dalam membawakan materi tersebut, Oriel calosa adalah sosok dari sekian orang yang berani membawakan materi ‘Merekonstruksi Pemikiran Manusia Menganai Tentang Gender dan Seksualitas’. Puncak dari diskusi telah dimulai pertanyaan mulai dari sederhana yang mencakup pribadi dan lingkungan hingga mencakup lingkungan luas seperti negara dibahas secara tuntas dan jelas . Diakhir diskusi FGD perserta mendapat post-test yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman peserta menganai SOGIEB dan  “Merekonstruksi Pemikiran Manusia Menganai Tentang Gender dan Seksualitas” yang dibawakan oleh beberapa teman RPI , dengan acara FDG ini di harapakan masyarakat secara luas dapat mengerti apa itu SOGIEB sendiri dan bagaimana sikap kita terhadap teman teman LGBT+ lain di luar sana atau bahkan dilingkungan kita sendiri , pada dasar nya semua berasal dari bagaimana kita mengagap diri kita SIAPA dan APA di lingkungan kita sendiri apakah kita mau menerima diri kita sebagai bagian dari LGBT+ atau kita akan terus bersembunyi dengan beranggapan diri kita seperti orang ‘normal ‘ lainya ? ingat sobat semua pada dasarnya kita semua sama , sama manusia dimata Tuhan tapi itu juga bagaimana Sobat sendiri mau dan  dapat menggap diri sobat sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain atau lingkungan.(Avo) 

0 comments :

More on this category »