Seorang Pendeta Anti-LGBT Mengundurkan Diri Setelah Terbukti Sebagai Pengguna Grindr

Pride Indonesia - Mungkin, bagi kita yang menjadi bagian dari LGBT pernah mendengar istilah bahwa "Orang yang paling homopobic adalah homosexual yang in denial" Nah, yang dimaksud dari "In denial" itu mereka yang melakukan penyangkalan terhadap seksualitas dan jati dirinya sendiri. Berita tentang Pendeta Mattew Maker bisa jadi bukti bahwa mereka yang sangat anti-LGBT pada hakikatnya LGBT yang sedang mengalami pergolakan jiwa antara realita seksualitasnya dan tekanan yang muncul dari lingkungan serta dogma yang mengikatnya.

Kisah Pendeta Mattew Maker ini sedang menjadi pergunjingan, ayah dari lima anak ini mengundurkan diri sebagai pendeta dari Gereja St. John Lutheran dan Guru dari sebuah sekolah Sekolah di Midland, Mich., hanya satu hari sebelum Queerty memberitakan dan menunjukkan bukti screenshot dan pesan percakapan seksual secara eksplisit antara pendeta dan seorang lelaki di aplikasi Grindr.

Queerty menyatakan bahwa Makela, yang telah bertugas di St. John sejak 2010, mengungkapkan dirinya sebagai seorang pengguna grindr, namun dalam catatan yang Makela tuliskan di twitter sangat berbanding terbalik dengan meremehkan LGBT, kicauan yang juga di cantumkan di Queerty (dan sudah dihapus) telah di screenshot dari twitter milik Pendeta yang mengungkapkan dirinya yang mengutuk pernikahan sesama jenis dan menyatakan bahwa "Gerakan transgender akan membantu sickos oportunistik memangsa anak-anak dan yang lainya."

Dalam sebuah pernyataan kepada jemaat gereja dalam pengunduran dirinya Makela mengatakan "telah mengakui bahwa ada dosa dan telah melakukan pertobatan," dan memperingatkan kepada jemaat mereka bahwa "dosa" yang dilakukanya sedang dilaporkan di media dan secara online sehingga para jemaat dapat mengetahui "Rincian dosa" yang dilakukanya" oleh mereka yang dianggap oleh Makela sebagai pihak yang berusaha untuk merugikan keluarga Makela dan Gereja St. John."

Berikut sumber beritanya.bisa di klik disini