Menu

More on this category »

Thursday 21 April 2016

Penganut Yahudi yang Melakukan Penusukan saat Gay Pride di Israel Diancam Hukuman Seumur Hidup

Foto by AP Photo/Oded Balilty
Pride Indonesia - Sebuah pengadilan Yerusalem pada Selasa memvonis seorang penganut Yahudi ultra-Ortodoks atas pembunuhan fatal dengan cara menusuk seorang gadis remaja di sebuah parade gay pride tahun lalu.

Yishai Schlissel juga dinyatakan bersalah atas beberapa tuduhan percobaan pembunuhan untuk orang-orang yang terluka di serangan 2015.

Schlissel, yang telah dibebaskan dari penjara beberapa minggu sebelumnya setelah menjalani hukuman karena menusuk beberapa orang saat di parade Pride kota pada tahun 2005, menikam enam orang di parade yang diadakan pada 30 Juli. Salah satunya, Shira Banki berusia 16 tahun, kemudian meninggal karena luka nya.

Sebuah sidang pada bulan Juni akan menetapkan jadwal untuk memutuskan sebuah hukuman. Ia bisa menghadapi jerat hukuman penjara selama seumur hidup.

"Terdakwa tidak belajar dari proses hukum terhadap dirinya yang sudah dijalaninya selama 10 tahun yang lalu dan dari waktu yang lama survive di penjara. Ia kembali dan ia melakukan kejahatan ini dengan ideologi kebencian, "kata jaksa Oshrat Shoham.

Yerusalem, dikenal karena sejarah agama yang kaya dan penuh tradisi, memegang parade Gay Pride sederhana setiap tahun berbeda dengan parade besar di kota liberal terdekat semacam Tel Aviv, yang menarik lebih dari 100.000 orang tahun lalu.

Setelah dibebaskan dari penjara untuk melayani keluar masa jabatannya untuk serangan tahun 2005, Schlissel telah marah berbicara menentang parade.

Parade itu berlangsung seperti yang direncanakan, dengan pesta musik, bendera Israel dan demonstran dengan kostum pelangi yang sedang menempuh perjalanan melalui pusat Yerusalem, ketika penyerang menerjang ke barisan, menusuk orang dengan pisau berbilah panjang sebelum ditangkap oleh polisi.

"Ini bukan seseorang yang akan melihat dengan cahaya pencerahan," kata Noam Eyal, peserta parade yang terluka oleh Schlissel. "Saya tidak berbicara tentang balas dendam. Saya tidak peduli tentang itu tapi saya menganggap orang itu berbahaya ... dan tidak jelas kapan dia akan berhenti menjadi ancaman. "

Mayoritas penduduk Yerusalem adalah Yahudi, Muslim atau Kristen, masyarakat konservatif yang anggotanya sebagian besar menentang terhadap homoseksualitas. Tapi serangan kekerasan pada gay sangat jarang.

Sebelumnya parade di kota suci telah menarik oposisi dan berbagai ancaman.

0 comments :

More on this category »