Menu

More on this category »

Sunday 1 May 2016

[Tips Pelangi] TOP Ngondek? Why Not?


Pride Indonesia - Tips Pelangi saat ini lagi mau membahas tentang tema yang seringkali jadi trend di komunitas. TOP Ngondek? So, sebelum kita berbicara tentang "Top Ngondek", percaya gak kalo arti dari "ngondek" itu sendiri sangat "maskulin"?. Ngondek memang sebentuk karakter lelaki yang tingkahnya kemayu, flamboyant, dalam perbuatan (tidak macho), tingkah yang tidak wajar dimiliki oleh pria, melambai, baik dalam bicara, berfikir, dan/atau melakukan sesuatu. Mungkin biar lebig afdol bisa dikatakan sebagai "Pria feminin". Agak "Sexies" memang pembahasanya, tapi justru ini bakal bikin otak kita sedikit terbuka buat kawan-kawan yang seringkali kena label "Ngondek".

Kata "Ngondek" sendiri pada hakikatnya di ambil dari kata "Kondektur", yup.... percaya? Jadi kalo ada temenmu yang bilang "Ngondek yuk" itu artinya sebenernya "Jadi kondektur yuk". Trus, kok bisa di labelin ke pria homoseksual bahkan seringkali dianggapnya pria yang feminin itu pasti gay. Itu karena kondektur kalau bekerja tanganya melambai-lambai ke arah penumpang dan darisanalah cikal bakal kata "Ngondek" berubah makna jadi "Pria Feminin".

Nah, setelah kamu tau makna dari "Ngondek" itu sendiri. Sekarang jadi parno kan kalo bilang "Ih, kamu Ngondek" atau "Kamu kok ngondek"?. Mari balik ke cerita awal dari APAKAH ITU EKSPRESI GENDER? Sebelum ke Ekspresi Gender tentu kita harus mengupas dulu apa itu gender?

Nah, Gender kan kita tau sendiri kalau perbedaan psikologis, sosial dan budaya antara laki – laki dan perempuan, maka ahli lain menekankan pada perbedaan yang dikonstruksikan secara sosial (moored an Sinclair, 1995), perbedaan budaya, perilaku kegiatan sikap (Macionis, 1996), perbedaan perilaku (Horton dan Hunt, 1984 : 152). Jadi, Gender itu sesuatu yang di konstuksikan secara sosial di masyarakat. Artinya, gak ada batasan dan parameter yang jelas dari apa yang disebut dengan "Ngondek" itu sendiri karena semua berdasarkan dari asumsi dan penerimaan orang lain.

Nah, Ekspressi Gender itu sendiri adalah bagaimana orang itu menampilkan atau mengekspresikan diri: apakah feminin, maskulin, atau androgynous (kombinasi keduanya). Trus apa hubunganya dengan status TOP atau BOTTOM?
Mari kita buka lagi Tips Pelangi tentang Gender dan Seksualitas disini nah lihat kembali grafik genderbread dibawah yah... 


Nah, kita bisa lihat bahwa antara gender identity, attrraction, sex dan expression bisa berbeda dan saling melengkapi. Status Top dan Bottom itu kan hanya wujud dari seberapa nyaman kamu melakukan hubungan sex dan itu sangat personal antara kedua belah pihak. Label Top dan Bottom itu hanyalah untuk menunjukkan pada titik yang bagaimana kamu merasa nyaman untuk melakukan hubungan seksual dan tidak ada kaitanya sama sekali dengan apakah Top itu "Harus" macho, manly dan dianggap TOP sejati kalau kamu itu macho bahkan istilah TOP seringkali di kait-kaitkan dengan status "Pihak pria" dari pasangan gay. Gitu juga dengan menjadi Bottom, bukan berarti menjadi bottom itu asumsinya adalah kamu menjadi pihak "Perempuan" hanya karena kamu yang menerima dan gak harus juga kan, bottom itu feminin? Kalo Bottom maskulin, pasti deh banyak yang mengejar. Tapi setiap orang punya "Atrraction"nya sendiri-sendiri jadi gak bisa digeneralisir.

BTW eniwey... Mungkin gak banyak yang tau bahkan seorang wariapun juga bisa menjadi pihak yang memberi atau mungkin bahasa kerenya yang "menganal". Dan tahukah kamu, ada sebagian pria heteroseksual yang disebut dengan pegging

Apa coba pegging itu?
Pegging adalah praktik seksual di mana seorang wanita menembus anus seorang pria dengan strap-on dildo. Kolumnis Dan Savage menulis bahwa ia percaya semua orang harus mencoba pegging setidaknya sekali, karena dapat memperkenalkan mereka ke kegiatan seksual baru yang menyenangkan dan menerangi mereka dengan perspektif penerima dalam seks. Sedikit film dan buku instruksional telah muncul dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Bend Over Boyfriend, diproduksi oleh Media Fatale, Inc, dan disutradarai oleh Shar Rednour, pendiri SIR Video. Sebagai seorang penulis ulung berbagai panduan seks dan buku informasi berbagai tabu seksual, Violet Blue menulis dan merilis The Adventurous Couple's Guide to Strap-On Sex tahun 2007.

National Institutes of Health (NIH), dengan informasi yang dipublikasikan dalam British Medical Journal (BMJ), menyatakan bahwa, "Ada sedikit data yang diterbitkan pada beberapa banyak laki-laki heteroseksual ingin anus mereka secara seksual dirangsang dalam hubungan heteroseksual," tapi bahwa, "Lucunya, itu merupakan sejumlah besar. Data apa yang kita lakukan memiliki hampir semua berhubungan dengan tindakan seksual penetratif, dan kontak superfisial cincin anus dengan jari atau lidah bahkan kurang didokumentasikan dengan baik tetapi mungkin diasumsikan menjadi aktivitas seksual yang umum bagi laki-laki dari semua orientasi seksual."

Apakah Gay selalu identik dengan Anal Sex?
Jawabanya jelas TIDAK, bahkan dari sebuah penelitian yang melibatkan 24.700 gay berusia 18-87 tahun ini, seks anal hanya dilakukan oleh sekitar 30 persen responden. Sebanyak 35,5 persen pernah menjadi pihak reseptif atau menyediakan anus, sedangkan 33,8 persen menjadi pihat insertif yang memasukkan penisnya ke anus pasangan. Salah satu penelitian lain di UGM juga menyatakan responden heteroseksual yang melakukan anal sex itu 218 orang sedangkan mereka yang gay 109 orang.

Jadi, kesimpulanya? Masih berfikir ngondek gak bisa jadi TOP? Masih berfikir ngondek itu sesuatu yang selalu identik dengan sesuatu yang dianggap buruk? Yuk, kita buka pikiran

0 comments :

More on this category »