Menu

More on this category »

Thursday 19 May 2016

Walikota Muslim Pertama London Mengibarkan Bendera Pelangi



Pride Indonesia - Ada yang berbeda di Gedung Balaikota London pada 17 Mei kemarin, bukan saja karena London memiliki Walikota Muslim pertamanya namun kali ini Sadiq Khan, seorang Walikota Muslim Keturunan India Pertama kebanggan Inggris mengibarkan bendera pelangi, bendera kebanggan LGBTIQ di Seluruh dunia untuk merayakan IDAHOT (International Day Agants Homophobia, Transphobia and Biphobia).

Khan telah mendapatkan banyak kepercayaan sebagai kandidat Muslim yang ramah terhadap LGBT, diungkapkan dalam sebuah berita di Pink saat menyatakan dukunganya terhadap pernikahan sejenis di masa lalu, ia menerima banyak ancaman pembunuhan karena suaranya yang sangat vokal mendukung pernikahan Gay. Dia juga berjanji untuk mengambil sikap keras pada setiap kejahatan yang mengarah pada kebencian yang homophobic selama pemilihan Walikota.

Pengibaran bendera pelangi tersebut sekaligus untuk melakukan upaya melawan tuduhan atas tindakan ekstremisme dalam Islam, langkah yang sangat mantap dia lakukan saat berhasil melakukan perjalanan Boris Johnson di Balai Kota.

"Saya tidak bisa lebih bangga untuk membantu merayakan IDAHOT 2016 dengan mengibarkan bendera kebanggaan di sini di Balai Kota," katanya dalam sebuah pernyataan melalui twitternya.



"Saya terpilih dan pernah berjanji untuk menjadi Walikota bagi semua warga London dan saya akan bekerja dengan komunitas LGBT+ seperti yang akan saya lakukan dengan semua komunitas - Sebagai bagian dari semua komunitas - untuk melakukan semua yang bisa saya perbuat untuk menjadikan London lebih toleran, lebih adil untuk hidup.

"Ini menjadi sangat pribadi bagi saya karena saya telah di berada pada fase akhir penerimaan atas kejahatan karena kebencian, yang tidak akan lagi memiliki tempat di kota kami, dan saya tahu bagaimana bisa menghancurkan itu."

Ini bukan pertama kalinya bahwa ia telah berbicara dari pengalaman pribadinya sebagai korban kejahatan atas kebencian. Awal tahun ini, ia kembali dipanggil untuk menceritakan pengalamannya saat mengklaim bahwa hanya minoritas yang bisa menjadi korban kejahatan atas kebencian.

"Saya telah menjadi korban kejahatan atas kebencian - siapa saja yang minoritas berpotensi menjadi korban kejahatan atas kebencian," katanya.

"Apakah Anda seorang etnis minoritas, Anda gay lesbian, trans, minoritas agama, wanita, difable, bagi saya itu sangat pribadi karena saya telah berada di akhir penerimaan."

0 comments :

More on this category »