Photo by AP |
Pride Indoensia - Duka menyelimuti LGBTIQ+ Dunia dengan peristiwa penembakan secara brutal oleh Pelaku Omar Mateen. Wajah kebencian yang dari awal diduga memang menyasar kelompok LGBTIQ+ ini. Polisi Orlando, Florida, mengatakan sekitar 50 orang tewas dalam
insiden penembakan di klub malam Pulse di Orlando, dan sedikitnya 53
orang lainnya terluka.
Pimpinan polisi Orlando, John Mina mengatakan hal itu setelah anggotanya melakukan penghitungan singkat atas jumlah korban penembakan yang terjadi Minggu dini hari (12/6/2016) waktu setempat itu.
Kepolisian setempat mengatakan, beberapa orang cedera di klub malam Pulse, Orlando, dan memperingatkan warga untuk menjauh dari kawasan itu.
Dalam akun Facebook-nya, para pengelola klub mengunggah komentar pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat memperingatkan para pengunjung tempat itu.
"Semua orang keluar dari Pulse dan larilah," demikian peringatan dari pengelola Pulse.
Selain itu, Wali kota Orlando, Florida, Amerika
Serikat, mengatakan 50 orang diketahui tewas dalam penembakan di sebuah
kelab malam gay Minggu dini hari (12/06) waktu setempat.
"Karena skala kejahatan ini, saya telah meminta gubernur negara bagian untuk menyatakan keadaan darurat. Kami juga menetapkan keadaan darurat di kota Orlando sehingga kami dapat mengerahkan sumber daya tambahan untuk mengatasi dampak peristiwa ini," jelasnya.
Ia juga menyebut situasi yang terjadi setelah penembakan di kelab malam Pulse.
"Darah berceceran dimana-mana."
Photo by Routers |
Pria yang oleh polisi disebut sebagai pelaku penembakan adalah Omar Mateen, yang tewas dalam aksi tembak menembak setelah menyandera sejumlah orang.
Penembakan itu tercatat sebagai penembakan terburuk dalam sejarah Amerika Serikat belakangan ini. Polisi menyebutnya sebagai aksi terorisme.
0 comments :
Post a Comment